RSS

Sabtu, 01 Desember 2012

Kesenian Langka Dari Daerah Lombok

Indonesia yang kaya akan suku bangsa, memiliki banyak sekali kesenian daerah. Akan tetapi lambat laun, kesenian daerah tersebut hilang secara perlahan-lahan. Bahkan sudah jarang terdengar lagi….
Berikut ini beberapa kesenian yang sudah langka di temui 

  • Cepung
Kesenian tradisi yang kini hanya hidup di Desa Jagaraga, Kecamatan Kediri, Lombok Barat. Tidak diketahui secara pasti bagaimana asal-muasal perkembangannya. Biasa dimainkan di arena terbuka tanpa dekorasi ruang tertentu. Pemain duduk bersama melingkar, kemudian masing-masing memainkan perannya sesuai kemampuan semalam suntuk.

Mulut sebagai alat musik. Diperkirakan merupakan kelanjutan dari seni pepaosan, yakni pembacaan cerita-cerita lontar dengan tembang. Para pemain mengambil cerita monyeh yang dikarang dalam bentuk seloka berbahasa Sasak.  
  • Genggong
Orkestra tradisional Lombok, yang cenderung bersuara lemah. Acap kali dimainkan ketika terjadi gerhana bulan. Lagu yang dimainkan antara lain, gending kacang goreng, meong begarang, papar paoq, entun taek gunung, bebalu ngadang, kanak besiaq dan lain-lain.Alat musik genggong yang mengiringi: tiga buah genggong yang berfungsi sebagai pembawa akord, sebuah suling genggong, sebuah petuk genggong, sebuah rincik dan sebuah gong genggong. Berukuran serba kecil terbuat dari seruas bambu panjang 315 mm dengan garis tengah 65 mm. Genggong semula hidup di Desa Barejulat, Jonggat, Lombok Tengah.

Jumat, 30 November 2012

Tarian Tradisional Daerah Toraja

Tari Pa’gellu
   Tarian ini biasanya dibawakan oleh remaja (biasanya gadis), selama perayaan ucapan syukur, seperti pernikahan, panen, dan untuk menyambut tamu-tamu pada upacara formal. Para gadis menggunakan aksesoris yang terbuat dari emas dan perak dan terdapat dua atau empat remaja laki-laki yang memainkan genderang untuk mengiringi tarian. 


Karya seni Rupa Murni

Karya Seni Rupa Murni (pure art/fine art)
       Karya seni rupa murni merupakan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan memenuhi kebutuhan estetik atau nilai-nilai keindahan semata, terlepas dari fungsi praktis. Karya semacam ini dibuat untuk kepentingan mengekspresikan emosi atau perasaan penciptanya. Yang tergolong karya seni murni yaitu seni lukis, seni patung, seni relief, seni grafis dan seni kriya murni. 

a. Seni Lukis
        Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang, pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara. Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya Nusantara.
kaskus-forum.blogspot.com - SENI RUPA MURNI
     b. Seni Patung
      Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga. Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Seni patung biasanya dibuat dengan menggunakan berbagai media seperti, kayu, batu, semen, fiber, lilin, tanah liat atau bahkan es. Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang dipakai, dengan cara membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun dengan teknik cetak.
 kaskus-forum.blogspot.com - SENI RUPA MURNI

Rabu, 28 November 2012


Pengertian Seni Rupa Modern

Seni Rupa Modern

  • Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
  • Ciri-ciri
    • Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
    • Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.

    Contoh
    Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, dan pelukis era modern lainnya.

    1. SENI RUPA TRADISIONAL

      Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.

      Ciri-ciri
    • Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial.
    • Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
    Contoh
    Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.


    vidio tari merak Indonesia





    Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

    Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.


    DMCA Protection on: http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerita-rakyat-danau-toba.html#ixzz2DWf5bg4q

    Pantun jenaka

    Pantun Jenaka

    buah pisang buah tomat
    disimpan didalam lumbung padi
    pantas tercium bau menyengat
    rupanya kau belum mandi


    Api membakar ujung cerutu
    membawa asap bersesak-sesak
    Alangkah geli rasa hatiku
    Melihat nenek bergincu dan bedak


    Gemuruh tabuh bukan kepalang
    Diasah lembing berkilat-kilat
    Gementar tubuh harimau belang
    Nampak kambing pandai bersilat


    Buah mengkudu
    dibungkus pelastik
    semua juga tahu
    kalau aku cantik


    burung perkutut
    burung kutilang
    kamu kentut
    nggak bilang bilang


    Limau purut masak di dahan
    walau manis tak boleh dimakan
    Biar penampilan seperti preman
    Yang penting hati beriman


    Buah mangga rasanya manis
    dibungkus rapat didalam peti
    Sayang walau wajah nya artis
    tapi gayanya macam hellokitty
    Memasak ikan di dalam peti
    paling enak di campur terasi
    gayanya aja kayak selebriti
    tapi dompetnya kagak berisi


    Ayam bangkok dibawa atun
    Tiap pagi dimandiin
    Kalau iseng nyok kite bepantun
    Ampe pagi ane jabanin


    Malam hari memasak gurita
    dicampur cabe dan buah berminyak
    Memang kamu cantik jelita
    Sayang ketawanya kayak kuntilanak


    makan belimbing dicampur terasi
    bikin kelepon ditambah santan
    wajahnya aja kayak artis televisi
    tapi kelakuan seperti setan


    Paling enak burung gelatik
    Di atas awan terbang melayang
    Memang banyak wanita cantik
    Cuma adik yang abang sayang


    siang hari langit berawan
    paling enak ke senayan
    Adek manis senyum menawan
    boleh dong abang kenalan


    Naik delman ke malaya
    jangan lupa bawa pengukur
    siapa yang tidak tertawa
    lihat sibotak ingin dicukur

    Mengenal Macam-macam Pupuh

    • Guguritan/pupuh
    (Dicutat ku M Sasmita tina Ulikan Sastra karangan Drs. Taufik Faturohman)

    Kecap gurit asal tina basa Sangsekerta grath anu hartina nyusun karangan, dina basa Sunda aya istilah ngagurit atawa ngadangding, ari hartina sarua bae nyaeta nuduhkeun pagawean ngareka atawa nyusun karangan winangun dangsing. Nurutkeun wincikanana dangsing atawa pupuh teh aya tujuh welas, nu masing-masing ngabogaan watek nu beda beda. Istilahna:
    - Pada
    - Padalisan
    - Guru Wilangan ( jumlah engang dina unggal padalisan )
    - Guru Lagu (dangdingdungna sora vokal dina engang panungtung)

    Macam-macam Pupuh 
     1. Asmarandana
    Watekna silih asih silih pikanyaah atawa mepelingan.
    Unggal Pada diwangun ku tujuh padalisan.
    Contona:

    Eling eling masing eling ( 8 engang - vokal 'i' )
    E/ling/e/ling/ma/sing/e/ling (= guru wilangan 8)
    'eling' panungtung vokalna i (= guru lagu i)
    rumingkang di bumi alam ( 8 - a )
    darma wawayangan bae ( 8 - e )
    raga taya pangawasa ( 8 - a )
    lamun kasasar lampah ( 7 - a )
    nafsu nu matak kaduhung ( 8 - u )
    badan anu katempuhan ( 8 - a )
     2. Balakbak
    Watekna pikaseurieun.
    Unggal pada diwangun ku 3 padalisan.
     3. Dangdanggula
    Watekna bungah atawa agung.
    Unggal pada diwangun ku sapuluh padalisan.
     4. Jurudemung
    Watekna kaduhung atawa hanjakal.
    Unggal pada diwangun ku lima padalisan
    5. Durma
    Watekna heuras atawa siap rek tarung.
    Unggal pada diwangun ku tujuh padalisan.
     6. Gambuh
    Watekna bingung, samar polah atawa tambuh laku.
    Unggal Pada diwangun ku lima padalisan.
     7. Gurisa
    Watekna pangangguran, lulucon atawa tamba kesel.
    Unggal Pada di wangun ku dalapan padalisan.
     8. Kinanti
    Watekna miharep atawa prihatin.
    Unggal Pada diwangun ku genep padalisan.
     9. Ladrang
    Watekna banyol atawa pikaseurieun.
    Unggal Pada diwnagun ku opat padalisan.
     10. Lambang
    Watekna banyol atawa pikaseurieun.
    Unggal Pada diwangun iu opat padalisan.
     11. Magatru
    Watekna lulucon deukeut deukeut kana prihatin.
    Unggal Pada diwangun ku lima padalisan.
     12. Maskumambang
    Watekna prihatin, sasambat atawa nalangsa.
    Unggal Pada diwangun kiu opat padalisan.
     13. Mijil
    Watekna sedih, susah atawa cilaka.
    Unggal Pada diwangun ku genep padalisan
     14. Pangkur
    Watekna nafsu, lumampah atawa sadia rek perang.
    Unggal Pada diwangun ku tujuh padalisan.
     15. Pucung
    Watekna piwuruk, wawaran, atawa mepelingan.
    Unggal Pada diwangun ku opat padalisan.
     16. Sinom
    Watekna gumbira.
    Unggal Pada diwangun ku salapan padalisan.
     17. Wirangrong
    Watekna era atawa wirang.
    Unggal Pada diwangun ku genep padalisan.Top

    Cerita Sunda


    Big Grin
    NGARAH CALAWAK Big Grin

    Asa kakara ngajaran nganjang ka parawan tanpa aya halanganana. Asa tara-tara, ngadak-ngadak, sabab saacanna mah kadang-kadang rada gagabah. Maksadna, tara tatanya saacanna naha sang parawan kacangcang manah ka jajaka gandang atawa tacan. Pan salah-salah, matak mamala tah!


    Sang parawan ngaranna Anah, anak Mang Karta panyawah Babah Can. Najan sakadar anak panyawah, Anah gandang taya papadana. Awakna rada panjang, rarayna matak nahnay jajaka mata karanjang. Balatak jajaka nyaah ka Anah, hayang nganjang, hayang nyangcang. Hanjakal Anah narah, sabab hayangna ngan ka kang Jaja, jajaka bala dadana, malah bala saawak-awak, ngan hanjakal na mastakana mah rada carang.


    Anah nyaah ka Kang Jaja, Kang Jaja nyaah ka Anah. Pas. Matakna, saban Ahad Kang Jaja nganjang ka Anah. Basana ngarah tambah nyaah. Padahal nyatana mah hayang nyabak ... tangkal kalapa na pakarangan Mang Karta. Naha? Sabab na tangkal kalapana aya Anah :-)


    Basa Kang Jaja nganjang tanggal salapan Sawal, Anah kasampak rada balangah, kawas aya masalah na manahna. Panasaran, Kang Jaja nanya, "Naha kawas aya masalah, Nah? Katarana balangah.."


    "Ah, taya masalah Kang.." Anah narah.


    "Wah, Akang mah cangcaya.. Balaka lah ka Akang mah, ngarah janglar kana manah," Kang Jaja maksa.


    "Abah Kang.." Anah kapaksa balaka.


    "Abah? Naha Abah?"


    "Abah maksa Anah sangkan nampa panglamar Jang Amat anak bandar kalapa, balatak hartana. Padahal anak Jang Amat aya kana dalapanna, katambah-tambah raray Jang Amat mah kawas panakawan. Jaba balatak randa anyar gara-gara Jang Amat kawas jalma sawan, saban parawan hayang kaasaan. Anah narah, ngan Abah kalahka amarah. Anah kapaksa nampa panglamarna..."


    Kang Jaja rarayna rada asak, nahan amarah. Hanjakal ngadadak taya tangan pangawasa, sabab Kang Jaja aya panyawat asma. Hayangna ngawakwak, ngan awakna ngadadak nahnay. Kalahka nyangsaya na tangkal kalapa.


    Anah calangap, ngarasa salah.


    Kang Jaja katarajang asma. Kahayangna napas, malah calawak. Manahna mah ngagantawang, nyasalah ka Abah, ka Jang Amat, ka Anah. Taya bayana, tamaha kasawat asma, katambah jalma sangsara. Kapaksa pasrah. Dadah Anaaahhh...!


    Cag ah.
    Big Grin Big Grin

    Permainan Khas Sunda

    • Congklak
    Merupakan permainan yang dimainkan oleh dua orang anak. Permainan ini menggunakan perkakas yang disebut congkak (terbuat dari kayu,panjangnya 40 cm, lebarnya 15 cm, di atasnya ada lubang beberapa). Tiap lubang diisi biji-bijian yang kecil atau kewuk, banyaknya 7 biji. Cara bermainnya saling bergantian sampai biji-biji atau kewuk habis masuk ke lubang yang ditentukan.
      
    • Engkle
    Engkle adalah permainan yang menggunakan batu genteng, bisa dimainkan secara perorangan ataupun kelompok. Cara bermainnya adalah membuat tanda di tanah ataupun tembok jalan (bisa menggunakan bata, kapur,dll). Permainan dengan cara engkle-engklean (kaki sebelah diangkat) sampai batas yang ditentukan, batu yang dilempar sebelumnya harus didorong oleh kaki.








     (Gambar permainan Engkle)

    Kesenian di berbagai Daerah

    1. Wayang
    Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia. Banyak negara memiliki pertunjukkan boneka. Namun, pertunjukkan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikkan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Dan untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 2003.

    2. Ludruk
    Ludruk adalah kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang di gelarkan disebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.



    3. Lenong
    Lenong adalah teater tradisional Betawi. Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyankongahyang, dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi.

    Alat musik Karinding

    Karinding Alat Musik Tradisional Indonesia


       Karinding adalah alat musik tradisional Sunda yang terbilang unik. Bentuknya sederhana, terbuat dari pelepah pohon Enau (Kawung) kering, atau sebilah bambu berukuran kurang lebih 10cm x 2cm. Getar nada yang memikat yang ditimbulkan oleh Karinding ini bergantung pada kemampuan mengolah rasa. Pada jaman dahulu, getar nada Karinding ini digunakan sebagai pemikat hati Kepekaaan rasa sangat diperlukan dalam memainkan instrumen ini, Karinding tidak memiliki nada-nada yang permanen seperti halnya piano, tinggi rendah nada Karinding ditentukan oleh kemampuan mengolah gema getaran suara di rongga mulut.


    Macam-macam tarian daerah



    1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

    Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

    Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

    2. Tari-tarian Daerah Bali

    Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.

    Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa

    3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

    Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.

    Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.


    Senin, 26 November 2012

    Angklung




     Angklung adalah alat tradisional yang cara kerjanya di pukul. Alat ini mengeluarkan nada suara yang khas apa bila di pukul dengan benar.

    Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat

    Read more: http://repostkaskus.blogspot.com/2012/04/jenis-alat-alat-musik-tradisional.html#ixzz2CwMllo2b
    Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

    Read more: http://repostkaskus.blogspot.com/2012/04/jenis-alat-alat-musik-tradisional.html#ixzz2CwMAOw2r
    Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

    Read more: http://repostkaskus.blogspot.com/2012/04/jenis-alat-alat-musik-tradisional.html#ixzz2CwMAOw2r

    Senin, 19 November 2012

    Tarian daerah sleman

    Tarian daerah sleman

    Info Kesenian Kabupaten Sleman
    Kethoprak

    Merupakan seni drama tradisional kerakyatan dengan kriteria babad kerajaan atau legenda yang berkembang di masyarakat.
    Musik : Gamelan laras pelog atau slendro dengan ciri keprak (kentongan)
    Durasi : 5 - 6 jam

    Senin, 12 November 2012


                     Tari Jaipong
    Kesenian ini biasa di pertujukan apabila ada acara - acara tertentu.

                 Sisingaan (Singa Depok)



    Angklung